Selamat Datang di Blog Java Bean

Java Bean, Sari Bubuk Kacang Hijau dan Kedelai Instant

0 komentar



Java Bean adalah hasil pengolahan kacang kedelai pilihan dan kacang hijau pilihan yang telah diolah secara higienis dan alami sehingga didapat kandungan gizi yang cukup tinggi, rendah lemak, rendah kolesterol, bebas laktosa dan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dalam prosesnya, kulit dan biji yang pecah telah disisihkan, sehingga diperoleh bubuk kedelai dan kacang hijau yang berkualitas, enak, dan tidak langu. Java Bean bisa diberikan pada bayi sebagai asupan gizi tambahan setelah ASI. Java Bean juga cocok untuk mereka yang alergi susu sapi.

Kacang kedelai dan kacang hijau juga mengandung asam amino, lesitin, isoflavon, saponin, dan vitamin E, nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena mampu memenuhi kebutuhan akan protein, anti oksidan yang mampu menurunkan resiko kanker, serta dapat mengurangi penuaan kulit, sehingga membuat kulit awet muda.

Mengingat kandungan gizi dan manfaatnya untuk kesehatan, biasakanlah mengkonsumsi kedelai dan kacang hijau setiap hari. Java Bean dapat memenuhi kebutuhan kedelai dan kacang hijau. Praktis, tinggal seduh dengan air dingin/ hangat (sesuai selera), atau dijadikan bahan baku makanan bergizi, seperti dessert, kue basah, minuman modern ala cafe, dan lain-lain.

Java Bean dijamin 100% alami dan halal, tidak mengandung pengawet, pewarna, pemanis dan bahan aditif sintetis lainnya, sesuai slogan kami, "SALEH" - Sehat, Alami, Lezat, dan Halal.

Harga :
Untuk pembelian eceran:
- Java Bean Kedelai Rp. 22.000 / dus @200 gr.
- Java Bean Kacang Hijau/Plus+ Rp. 25.000 / dus @200 gr.
* Harga belum termasuk ongkos kirim
** Untuk mendapatkan harga agen, harap mendaftarkan dulu via e-mail ke hanum.rachmawati@gmail.com

Label:

Jumat, 15 Oktober 2010

ISOFLAVON, SENYAWA MULTI-MANFAAT DALAM KEDELAI

Oleh :
Sutrisno Koswara
Staf Pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Kampus IPB Darmaga PO BOX 220
Bogor Telp/Fax. 0251-626725

Hasil-hasil penelitian di berbagai bidang kesehatan telah membuktikan bahwa konsumsi produk-produk kedelai berperan penting dalam menurunkan resiko terkena berbagai penyakit degeneratif. Ternyata, hal tersebut salah satunya disebabkan adanya zat isoflavon dalam kedelai. Isoflavon merupakan faktor kunci dalam kedelai sehingga memiliki potensi memerangi penyakit tertentu.

Isoflavon kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Protein kedelai telah terbukti mempunyai efek menurunkan kolesterol, yang dipercaya karena adanya isaoflavon di dalam protein tersebut. Studi epidemologi juga telah membuktikan bahwa masyarakat yang secara teratur mengkonsumsi makanan dari kedelai, memiliki kasus kanker payudara, kolon dan prostat yang lebih rendah. Isoflavon kedelai juga terbukti, melalui penelitian in vitro dapat menghambat enzim tirosin kinase, oleh karena itu dapat menghambat perkembangan sel-sel kanker dan angiogenesis. Hal ini berarti suatu tumor tidak dapat membuat pembuluh darah baru, sehingga tidak dapat tumbuh.

Peranan isoflavon dalam membantu menurunkan osteoporosis juga telah diteliti. Konsumsi protein kedelai dengan isoflavon telah terbukti dapat mencegah kerapuhan tulang pada tikus yang digunakan sebagai model untuk penelitian osteoporosis. Studi yang lain menunjukkan hasil yang sama pada saat menggunakan genistein saja. Ipriflavone, obat yang dimetabolisme menjadi daidzein telah terbukti dapat menghambat kehilangan kalsium melalui urine pada wanita post monopouse.

Produk kedelai yang mengandung isoflavon dapat membantu pengobatan simptom monopouse. Pada wanita yang memproduksi sedikit estrogen, isoflavon (phitoestrogen) dapat menghasilkan cukup aktivitas estrogen untuk mengatasi simptom akibat monopouse, misalnya hot flashes. Suatu penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi 48 gram tepung kedelai per hari mengalami gejala hot flashes 40 % lebih rendah. Dari segi epidemologi, wanita Jepang yang konsumsi isoflavonnya tinggi jarang dijumpai simptom post monopousal.

Makanan yang terbuat dari kedelai mempunyai jumlah isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana mereka diproses. Makanan dari kedelai seperti tahu, susu kedelai, tepung kedelai dan kedelai utuh mempunyai kandungan isoflavon berkisar antara 130 – 380 mg/100 gram. Kecap dan minyak kedelai tidak mengandung isoflavon. Produk kedelai yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan, seperti isalat dan konsentrat protein kedelai mempunyai kandungan isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana proses pengolahannya. Misalnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alkohol dalam proses ekstraksi menghasilkan kadar isoflavon yang rendah.

Kedelai telah menjadi makanan sehari-hari penduduk Asia. Pada sebagian besar negara Asia, konsumsi isoflavon diperkirakan antara 25 – 45 mg/hari. Jepang merupakan negara yang mengkonsumsi isoflavon terbesar, diperkirakan konsumsi harian orang Jepang adalah 200 mg/hari. Di negara-negara Barat konsumsinya kurang dari 5 mg isoflavon per hari.

Selengkapnya, silakan download di : http://www.ebookpangan.com/ARTIKEL/ISOFLAVON,%20ZAT%20MULTI%20MANFAAT%20%20DALAM%20KEDELAI.pdf

1 komentar: